Penulis: Orizuka
Penerbit: Teen@Noura
No. ISBN: 9786027816664
Harga: Rp Rp 53,550,00
Cetakan Pertama: Januari
2014
~ ~ ~
Aku Daza Senna.
Anak kedua dari tiga bersaudara. Yang artinya aku anak tengah ….
Astaga. Aku menulis apa, sih?
Oke, mari coba lagi.
Aku Daza Senna.
Aku tinggal bersama orang-orang yang sama sekali tak bisa disebut normal.
Dan sialnya, orang-orang itu adalah keluargaku.
Hmm, ini sudah lebih bagus.
Siapa sih yang mau tinggal dengan orang-orang yang memberi semacam formulir pendaftaran dan serangkaian ujian kepada setiap cowok yang ingin dekat denganku? Memangnya cowok-cowok itu mau SNMPTN? Coba bayangkan penderitaanku. Belum terbayang? Berarti kalian harus bertemu dengan mereka.
Please, Meet The Sennas
Anak kedua dari tiga bersaudara. Yang artinya aku anak tengah ….
Astaga. Aku menulis apa, sih?
Oke, mari coba lagi.
Aku Daza Senna.
Aku tinggal bersama orang-orang yang sama sekali tak bisa disebut normal.
Dan sialnya, orang-orang itu adalah keluargaku.
Hmm, ini sudah lebih bagus.
Siapa sih yang mau tinggal dengan orang-orang yang memberi semacam formulir pendaftaran dan serangkaian ujian kepada setiap cowok yang ingin dekat denganku? Memangnya cowok-cowok itu mau SNMPTN? Coba bayangkan penderitaanku. Belum terbayang? Berarti kalian harus bertemu dengan mereka.
Please, Meet The Sennas
~ ~ ~
Pada hari Jumat kali ini, Nikmal
habisin buat baca Meet The Sennas-nya Mbak Okke—nama lain dari Orizuka.
Benar-benar kocak, dan seperti novel-novel Mbak Okke lainnya, ada yang adegan
galau gimana gitu.
Yak, novel ini bercerita tentang
kehidupan seorang Daza yang memiliki keluarga abnormal. Semua nama panggilan diembeli
dengan Senna. Mulai dari kakeknya sampai ke adiknya, pasti ada nama Senna. Udah
begitu, Daza juga gak boleh pacaran. Gimana mau pacaran kalau setiap cowok yang
ingin dekat dengan Daza harus diberikan serangkai ujian oleh keluarga
Senna—mulai dari kakeknya, ayahnya, tantenya, omnya juga berpartisipasi dalam
menentukan soal ujiannya.
Daza juga benci dengan
Matematika. Ia benar-benar benci dengan istilah logaritma, trigonometri dan juga integr—entah
apa namanya itu. Sudah tiga kali ia mendapatkan nilai tiga dari Pak
Mulyono—guru Matematikanya.
Ayah dan Bundanya sampai
wanti-wanti kalau Daza bakalan gak lulus UN—mengingat Daza yang sudah kelas
XII. Dengan begitu, Ayahnya menyuruh Logan—teman Dennis (kakaknya Daza) dan
anak Teknik Sipil yang otaknya encer akan angka-angka matematika—untuk menjadi
guru privatnya Daza.
Sekilas kalau Nikmal
imajinasikan, dari segi fisik yang dideskripsikan sama Mbak Okke kalau Logan
ini benar-benar perfect. Tapi, Logan itu bersifat kasar dan dingin
kepada Daza. Daza yang semulanya hampir suka dengan Logan akhirnya tidak
menyukai Logan—malah anti banget.
Sedangkan di sekolahnya, Daza
bertemu dengan Dalas. Dalas ini anak basket, orangnya asyik, gak kaya Logan.
Akhirnya Daza dan Dalas—
Stop! Udah cukup bercerita
tentang sepenggal kisah yang Nikmal baca dari novel Meet The Sennas ini.
Kira-kira begitulah gambarannya. Sekarang mulai me-review.
Kalau boleh dibilang, tampilan
novelnya benar-benar keren juga. Ditambah lagi ada ilustrasi tentang The Sennas
dibagian tengah buku yang nambah semakin tepatnya kita berimajinasi. Nih, Nikmal kasi tunjuk:
Seperti biasa, kualitas nulisnya
Mbak Okke gak perlu diragukan lagi. Selain produktif juga mampu membuat pembaca
jadi terlena. Tapi, kayaknya tulisan Mbak Okke ini hampir mirip konsepnya
dengan novel DeaLova-nya Mbak Dyan. Tapi, walau begitu tetap aja konfliknya
menarik. Apalagi penyajian dan penokohan tokoh utamanya, yaitu Daza. Oh iya,
ada satu perkataan berkesan dari Daza nih.
“Cinta itu gak bisa dipaksain,
kan? Gue nggak peduli lo suka atau enggak. Enggak peduli lo udah punya cewek
atau belum. Yang penting jangan paksain gue untuk benci sama lo.”
—Daza (Meet The Sennas,
halaman 242)
Hingga saat ini, Nikmal
benar-benar masih senyum saat siap dan menutup novel ini. Masih terbawa adegan
lucunya. Oh iya, kalian harus baca juga, ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar