Halo semuanya. Ketemu
lagi dengan Nikmal di Blog Tour Interlude Hari Kedua. Setelah semalam
Nikmal berharap dan sudah membaca sedikit—bisa dibilang juga lumayan
banyak—novel Interlude, Nikmal benar-benar takjub sama adegan-adegan dan juga
kata-katanya.
Dan sekarang Nikmal
sudah sampai pada chapter enam belas, tepatnya halaman 265. Memang bisa
dibilang sedikit lama Nikmal membaca novel ini, yah kamu tahu sendirilah kalau
Nikmal ini sibuk. Dan kamu harus tahu kalau hari ini Nikmal pulang jam 16:30.
Makanya tu sedikit lama. *Mungkin saatnya Nikmal skip bagian yang ini.*
Nah, mungkin kalian
para pengunjung Blog Tour Interlude udah pada tahu kalau hari ini Nikmal
juga bakalan nge-post sedikit sneak peak dari novel Interlude.
Soalnya kan Telepati merupakan daftar Blog terakhir. Yang udah ngikutin Blog
Tour dari jam 10.00 tadi pasti udah pada nengok dong sneak peak dari
Host masing-masing Blog. Oh iya, setiap sneak peak bakal
Nikmal ceritain tentang apa yang Nikmal
alami saat membaca novel Interlude. Eits! Jangan salah paham dulu. Ini bukan
resensi atau review, soalnya Nikmal baru baca sedikit—lumayan banyak.
Dimulai dari cover,
sudah pada lihat mungkin cover-nya yang ciamik banget. Udah gitu, ada
pembatas bukunya yang kece juga loh! Ini bisa kalian lihat:
Next, selain cover dan pembatas bukunya yang keren, ilustrasi tiap chapter-nya
juga ok, lho! Boleh deh kalian lihat juga:
Dan saatnya Nikmal mulai sneak peak yang sesungguhnya. *Tiba-tiba suasana sedikit tegang dan lampu sorot dimatikan*
Yang pertama,
kalian harus lihat gaya penulisan Mbak Windry yang bagus. Kalian lihat sendiri,
deh contohnya ini:
![]() |
Kamu bisa baca di halaman 85 |
Antara setting,
sama adegannya pas banget. Udah gitu, penuturan dan kalimatnya juga gak bikin
bosan. Dan kamu pasti tahu, kalau salah satu Interlude Wish-nya Nikmal
terkabul. Aaaa! *Loncat-loncat kegirangan*
Yang kedua, kamu
bakalan Nikmal kasih bocoran tentang ceritanya. Satu aja ini ya. Ehm! *Ngatur
suara* Keluarga Kai itu berantakan. Ya, keluarganya berantakan. *Hening—gak ada
reaksi* Oh, mungkin kalian masih tidak percaya. Yaudah, Nikmal kasi buktinya
nih: *Dikira pembohong*
Lagi-lagi, Nikmal
suka cara nge-les-nya alias gaya penulisannya Mbak Windry. Dimana-mana
sebenarnya cerita dengan ide “keluarga tidak akur” merupakan ide pasaran. Tapi,
dengan cara yang berbeda ia membuatnya jadi tidak pasaran. Kata "Klise" bisa membuat Nikmal tersenyum.
Yang Ketiga, Nikmal suka kata-kata pada sebait lirik sad-jazz yang dinyanyikan sama Kai. Benar-benar sedih. Kalian baca deh, dan yang gak tahan sama adegan sedih, dianjurkan untuk menyiapkan tissue.
Yang Ketiga, Nikmal suka kata-kata pada sebait lirik sad-jazz yang dinyanyikan sama Kai. Benar-benar sedih. Kalian baca deh, dan yang gak tahan sama adegan sedih, dianjurkan untuk menyiapkan tissue.
![]() |
Kamu bisa baca di halaman 177 |
Yang Keempat,
Nikmal juga sependapat dengan Hanna. Rasanya kalau stress, pengen juga pergi ke
Laut. Oh iya, bocoran lagi. Novel Interlude sesuai banget sama kesukaan Nikmal.
Cafe dan Lautnya juga dapet. Kembali ketopik, yang ini yang Nikmal maksud tadi
pendapat Hanna:
![]() |
Kamu bisa baca di halaman 194 |
Yang Kelima, Nikmal
juga sependapat dengan Kai. Buat orang tua yang memutuskan untuk bercerai,
tolong bagian ini dibaca. Ini merupakan sebuah sindiran halus dari Mbak Windry.
Mohon dibaca ya:
![]() |
Kamu bisa baca di halaman 217 |
And the last, Nikmal suka sama kata-kata Lorraine—orang yang menerapi Hanna.
Sungguh, paling suka sama kata-katanya yang kaya begini:
![]() |
Kamu bisa baca di halaman 254 |
Kata-kata Lorraine
tadi seperti menampar Nikmal yang masih jomblo. Juga menampar Nikmal yang susah
move on. *Lho, kok jadi curhat?* Pokoknya, ini kata-katanya keren.
Udahan, deh! Gak
boleh banyak-banyak. Kamu harus greget dan beli novel Interlude. Tadi Nikmal
udah ngasih beberapa sneak peak. Lantas, apa yang membuatmu enggan untuk
beli novel ini ke toko buku? Males ke toko buku? Kan, bisa PO (Pesan Online).
Yang jelas, novel
ini cukup keren. Mungkin bisa sangat keren kalau Nikmal udah selesai bacanya.
Udahan, ah. Mau lanjut baca. Masih sampai halaman 265, lho! Kalian harus beli
dan nyaingi Nikmal baca novel Interlude, ya!
Sampai jumpa di Blog Tour Interlude Hari Ketiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar