Penerbit: Moka Media
No. ISBN: 979-795-815-9
Harga: Rp 55.000,00
~ ~ ~
Akan kuberitahu siapa yang
kusukai
William, harus melawan
kesedihan setelah kepergian sahabatnya ke Swiss.
Laura, berpikir
kecantikannya bisa memberi segala yang tak bisa diberikan keluarganya yang
hidup
sederhana.
Evan, berjuang melupakan
masa lalu yang kelam saat hidup di jalanan.
Nana, belajar mengambil
keputusan sulit untuk menyatukan kembali keluarganya yang berantakan.
Empat remaja yang berusaha
memahami diri sendiri serta arti mencintai keluarga
Keempat-empatnya punya
topeng yang ingin mereka lepaskan.
Keempat-empatnya punya
rahasia yang ingin merek bagi.
Sebab setiap orang punya
masa lalu. Dan mimpi.
~ ~ ~
“Pergaulan hati yang disodorkan dalam kisah ini, benar-benar
mewakili perasaan yang mencinta. Cinta bisa hadir di mana saja dan kapan saja,
serta tak lepas dari rasa cemburu. Pun dalam persahabatan. Alur yang menarik
serta konflik yang sebetulnya ringan, dikemas dengan apik oleh penulis. Kisah
yang bagus.”
—Reni Erina, Managing
Editor Story Magazine
“Khas dunia remaja yang riuh dan penuh warna. Ada
cinta, persahabtan, pencarian jati diri, keluarga, dan rupa-rupa. Mungkin ada
yang suka atau benci dengan beberapa karakter di novel ini. Tapi, begitulah
hidup.”
—Guntur Alam, Penyuka
Prosa
“Gaya bercerita novel ini sangat memikat. Deskripsi
yang rapi, jalinan antartokoh yang kuat, dan... ada kejutan! Tres magnifique,
Kak Jason!”
—Diego Christian, Penulis
“Percaya” dan “Travel in Love”
~ ~ ~
Finished!
Akhirnya saya menghabiskan waktu, yah dua harilah dengan kegiatan yang sibuk
lainnya untuk membaca novel ini. Baru siap Minggu malam, dan Senin malam baru
bisa mereview novel ini.
Gak
nyesel banget beli buku ini. Selain cover-nya yang keren, yang sudah di
desain oleh Mbak Dwi Anisa Anindhika. Beruntung banget deh Kak Jason punya
novel—yang katanya ini perdana—dengan cover yang keren. Yah, memang
zaman sekarang banyak cover novel yang keren. Tapi itu gak penting. Kita
gak boleh menilai buku dari cover-nya, kan?
Dikisahkan
empat orang—yang disinopsis sudah dijelaskan tadi—yang akan kubahasa secara
rinci dan detail menurut analisaku:
William: akrabnya dipanggil
Will, vokal tenor Lumos—tapi setelah itu keluar dari Lumos setelah kepergian
sahabatnya—Ben. Lumos itu sebuah band yang digurui oleh Pak Leo—ayahnya Ben. Kenapa
bisa keluar? Emm, masalah iri-irian. Lagian, dia kurang kompak dengan Doni—member
Lumos yang lain. Tapi, gak apa. Walaupun Will kehilangan Ben, ia seakan
mendapat penggantinya. Yaitu...
Evan: biasanya dipanggil
Evil. Ia seakan hadir dihadapan Will untuk menjadi sahabatnya. Teman semasa
SMP. Evil dulunya sebagai anak jalanan yang sebenarnya orang tuanya itu lebih
dari cukup alias kaya. Tapi dia ingin berubah. Evil yang dulu suka berantem,
sekarang ingin bersabar. Si raksasa yang tingginya hampir dua meter dengan
tubuh tegap ini cukup memikat seorang wanita bernama....
Laura: cewek teman Will
dari kecil yang cantik. Laura itu gabungan antara player dan wanita
murahan. Tapi, wanita murahan itu bisa dihapus. Ia memang player, suka
bosan dengan laki-laki. Hidupnya sederhana, tapi ia ingin lebih dari itu. Ia
iri ketika melihat temannya—Indiana dan Sascha—mengenakan barang-barang mewah.
Laura ingin seperti itu. Aku gak suka banget sebenarnya sama tokoh Laura.
Seperti yang dikatakan Mas Guntur Alam, ada yang gak suka sama salah satu tokoh
novel ini, dan aku mungkin salah satunya. Aku tidak suka dengan tokoh Laura. Aku
paling suka sama....
Nana: bernama lengkap
Khairana yang selalu baik. Baik banget! Nana juga suka gambar. Gak secantik
Laura, tapi manis. Like an angel! Jika ada orang yang berkata, “Nana,
tolongin aku,” pasti anak itu langsung menolongnya. Tapi, dibalik itu semua
Nana menyimpan sesuatu yang menyakitkan hatinya.
Mami
Nana seorang shopaholic. Ia, membeli gaun sekali pakai, setelah itu tak
dipakai lagi. Begitu juga dengan sepatu dan lainnya. Sedangkan Papi Nana,
seorang penikmat narkoba. Nana benar-benar bingung dengan keluarganya sekarang.
Menurutku, hanya Nana sendiri yang waras dikeluarga itu. Nana juga bersifat
tertutup, kurang mau bercerita—curhat—dengan temannya sendiri.
Ngomongin
masalah keluarga, berbeda juga dengan Evil. Evil dulu sempat jadi anak jalanan
karena Ibu dan Ayahnya ingin cerai. Tapi, itu gak jadi karena mereka tidak
egois memikirkan kesenangan mereka, melainkan mereka memikirkan kesenangan
Evil. Sudah begitu, beda juga ceritanya dengan keluarga Will. Anak bungsu dari
dua saudara bersama kakaknya—yang bernama Sarah—ini, pernah kehilangan identitas
Papanya sendiri karena Papanya masuk rumah sakit jiwa. Kenapa Papanya masuk
rumah sakit jiwa? Jawabannya ada di novel Song Of Will.
Cukup
untuk bercerita. Kak Jason terlalu bagus untuk menciptakan konflik. Sangat
ringan tapi bermakna. Terlalu liar, dan cukup membuat pembaca seakan sedang
dekat dengan para tokohnya. Tidak menyukai kalimat-kalimat yang berpuisi,
langsung to the point. Tidak bermaksud menceramahi, tapi langsung
dikenakan ke hati.
Ceritanya
begitu natural, walau fiksi tapi masih dalam konteks logika. Sama seperti
kehidupan zaman sekarang yang bisa diterima pembaca. Banyak memberikan kejutan.
Lengkapnya memberikan kejutan dengan merahasiakannya. Maka dari itu novel ini
bagus. Benar juga apa yang dikatakan Mbak Diah Rini tentang rahasia dalam cerita.
Masalah kejutan dalam rahasia,
paling klop ditemukan saat akhir cerita. Kalau Will ternyata suka
sama...
Gak! Aku gak mau kasi tau. Nanti
gak jadikejutan lagi. Biar jadi kejutan, buruan ke toko buku beli novel Song Of
Will. Akhirnya, novel ini selesai, dan sebelum menutupnya aku tersenyum
sejenak.
~ ~ ~
“Karena seharusnya kamu yang melihat aku. Aku yang
selalu ada di dekat kamu. Aku yang setiap hari ada.”
—Will (Song Of Will
halaman 118)
“Perempuan berbeda dengan lelaki. Mereka bisa lemah sekaligus
kuat. Mereka bisa cengeng sekaligus tabah. Mereka bisa terlalu pelan sekaligus
mereka bisa mngerjakan berbagai hal dalam satu waktu. Mereka istimewa.”
—Ibunya Evil (Song Of
Will halaman 120)
“Nana selalu ingin jadi orang baik. Nana rela disuruh
oleh siapa saja asal dianggap anak yang baik, Will. Jadi Nana tak mungkin
cerita tentang keluarga Nana yang bermasalah. Nana tak mungkin membeberkan hal
itu.”
—Nana (Song Of Will
halaman 163)
“Kamu gak perlu menyenangkan hati semua orang.
Senangkan hati orang yang kamu sayangi—termasuk dirimu sendiri.”
—Will (Song Of Will
halaman 163-164)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar