Penulis: Angelia Caroline
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: 352 hlm
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-661-8
Price: Rp 48.000,00
Aku akan merindukanmu.
Tak sedetik pun hatiku luput dari denyut perih karena kehilanganmu.
Kau tinggal terlalu sebentar, pergi terlalu cepat. Seperti rahasia ilahi lainnya yang tak benar-benar kumengerti, terkadang aku bertanya-tanya mengapa Tuhan hanya memberi waktu sedikit untuk kita. Tapi aku tidak menyesalinya. Karena sejak awal pun aku tak pernah berusaha menghindari kebersamaan kita.
Aku akan merindukanmu.
Dan aku tahu, mulai hari ini, perasaan ini akan senantiasa menyiksaku. Tapi tak apa, sungguh tak apa. Sakitnya masih tak seberapa... ketimbang harus melupakanmu.
Tak sedetik pun hatiku luput dari denyut perih karena kehilanganmu.
Kau tinggal terlalu sebentar, pergi terlalu cepat. Seperti rahasia ilahi lainnya yang tak benar-benar kumengerti, terkadang aku bertanya-tanya mengapa Tuhan hanya memberi waktu sedikit untuk kita. Tapi aku tidak menyesalinya. Karena sejak awal pun aku tak pernah berusaha menghindari kebersamaan kita.
Aku akan merindukanmu.
Dan aku tahu, mulai hari ini, perasaan ini akan senantiasa menyiksaku. Tapi tak apa, sungguh tak apa. Sakitnya masih tak seberapa... ketimbang harus melupakanmu.
~ ~ ~
Iya-ya. Nama tokoh novelnya
Nathan. Seorang lelaki yang menderita leukimia. Anak broken home yang
tinggal di Bali ini terpaksa harus ikut Ayahnya ke Jakarta. Tunggu. Perlu
diralat! Sebenarnya tidak ikut dengan Ayahnya di Jakarta. Ia harus pergi ke
Jakarta—yang pastinya dia sendiri, bukan bersama Mamanya—di saat ia masih SMA.
Ayahnya seorang dokter. Dulu
kerjanya di Bali. Tapi, semenjak bertemu dengan Lidya, Ayahnya lebih memilih
untuk cerai dan menikah dengan Lidya—hingga akhirnya tinggal di Jakarta bersama
Lidya.
Di sinilah cerita itu bermula.
Bukan dilema. Tapi ini merupakan suatu cerita tentang bagaimana caranya memilih
perasaan. Perasaan yang dimiliki oleh kedua sahabatnya. Satu teman dekat, satu
lagi penolong. Iya, cuman dua wanita. Satu nyata, satunya lagi ...—yah, bisa
dibilang nyata, tapi tidak hidup. *loh gimana itu?* gimana kalau silahkan
dibaca bukunya dulu? Inget ya, sampai habis!
~ ~ ~
Masih muda udah bisa aja ya
seorang Angelina Caroline menulis novel “perdananya” dengan cerita yang
mengejutkan. Faktor dia memang udah suka sama fiksi kali. Lagian, ekstranya di
sekolahan aja dia pilih ekstrakurikuler menulis kreatif. Waduh, apa gak keren
tuh?
Intinya, ditunggu banget novel
selanjutnya ...
*Tutup novel Tears
In Heaven, langsung bawa ke kasir buat di beli.* Nampak kali yang numpang
bacanya di toko buku! *Ditimpluk buku sama SPG-nya*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar