Rehat Sejenak Jiwa yang Lelah


Baru-baru ini saya mengulik sebuah tren yang cukup menjadi perbincangan banyak orang: Goblin Mode. Tren ini mengajak kita untuk berdamai dnegan ketidaksempurnaan, beristirahat, dan menikmati hidup tanpa tekanan. Boleh jadi tren ini membuat seseorang secara sadar memilih untuk hidup "berantakan". Orang tersebut tidak peduli dengan penampilan, tidak terobsesi dengan produktivitas, dan tidak selalu berusaha untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

Istilah "Goblin Mode" pertama kali dipopulerkan oleh seorang pengguna Twitter bernama @lethargicgoblin pada Februari 2023. Tweetnya yang berbunyi, "Aku secara resmi memasuki Goblin Mode. Aku tidak akan minta maaf atas itu," menjadi viral dan memicu diskusi online tentang tren ini.

Perlu diketahui kalau seseorang yang memasuki Goblin Mode ditandai dengan beberapa hal. Pertama, orang tersebut menerima diri apa adanya. Mereka tidak berusaha untuk mengubah penampilan atau kepribadian mereka agar sesuai dengan standar orang lain. Selain itu, orang tersebut sangat menghargai waktu istirahat. Kamu mungkin sering sekali mendengar di saat kamu lagi bermalas-malasan, pesaing kamu sedang berjuang. Bagi yang memasuki Goblin Mode, perkataan itu bisa jadi angin lalu. Mereka tidak merasa bersalah untuk bermalas-malasan, menonton video streaming, atau bermain game sepanjang hari ketika jadwal libur mereka.

Seperti yang saya baca-baca juga, pada intinya Goblin Mode itu memprioritaskan kebahagiaan. Bagi mereka, kebahagiaan lebih penting daripada kesuksesan atau pencapaian. Tentunya ini bisa mengurangi stress untuk melepaskan diri dari tekanan sosial dan ekspektasi orang lain. Tidak hanya itu, orang yang memasuki Goblin Mode boleh jadi lebih percaya diri karena bisa menerima dirinya. Tentunya mereka juga menjunjung work-life balance karena mereka bisa mengistirahatkan diri mereka ketika mereka sedang tidak bekerja.

Sayangnya beberapa orang menganggap Goblin Mode ini sebagai bentuk kemalasan dan kurangnya ambisi. Padahal Goblin Mode bukanlah tentang menjadi malas, melainkan tentang menemukan keseimbangan dalam hidup. 

Mungkin yang masih jadi pertanyaan dibenak kita bagaimana kita memasuki Goblin Mode? Eh tapi kayanya ga perlu bertanya pertanyaan ini deh. Kalau emang mau menerapkan Goblin Mode ya silahkan.

Atau bisa jadi pertanyaannya begini: bagaimana kita bisa menjalani Goblin Mode yang “sehat”?

Mengapa saya mengambil istilah Goblin Mode yang sehat, karena tentunya ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwasannya ini semacam excuse mode seseorang untuk bermalas-malasan dan tidak produktif. Memang benar, kemungkinan bisa saja orang keblablasan istirahat melulu saat menjalani Goblin Mode, tapi harusnya Goblin Mode itu juga memperhatikan aspek keseimbang. Orang yang memasuki Goblin Mode haruslah bijak dan mengatur waktunya: kapan ia harus beristirahat dan kapan ia harus produktif bekerja.

Sebenarnya bentuk istirahat seseorang itu banyak. Bahkan, kalau kamu beruntung bisa jadi istirahat versi kamu itu bisa jadi hal yang produtif, sekalipun sambil rebahan. Baca buku, nonton video streaming pembelajaran, atau bahkan iseng ikut webinar yang materinya daging. Tentunya masih bisa tetap produktif kan meskipun sedang menjalani Goblin Mode?

Ya memang belum tentu semua orang bisa istirahat sambil produktif. Ada yang masih mau main game—tapi jangan salah, menjadi gamer juga bisa produktif—atau sekedar nonton film yang mungkin tidak begitu produktif. Namun ga ada salahnya kok, asalkan tadi: tahu dan sadar pembagian waktunya.

Gimana? Tertarik ga buat menerapkan Goblin Mode?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar