Judul: Origami Hati : Karena mencintai tak perlu melupakan masa lalunya
Nomor ISBN: 9797957780
Penulis: Boy Candra
Penerbit: Wahyu Media
Jumlah Halaman: 220
~ ~ ~
"Kamu. Iya kamu!
Pernah mikir nggak sih, gimana susahnya menjaga hati? Tapi, kenapa kamu
justru pergi dengan perempuan jalang itu. Kamu benar-benar lelaki
sialan!"
Rasa
benciku kini menggunung. Rasa sakitku tak dapat ditahan. Rasa kecewa
atas sebuah pengkianatan. Rasa sesal. Semuanya menumpuk menjadi satu.
Semuanya bercampur aduk. Ingin segera melupakannya. Tapi, cinta tak
semudah itu pergi dari hati. Aku putuskan untuk mengabadikan kenangan
ini, melalui origami hati dalam botol. Tapi aku sadar, kalau suatu saat,
aku akan didatangi kenangan itu. Bahkan, saat aku tak siap sekalipun.
Memang benar, cinta adalah cara Tuhan mengisi hati dengan hal-hal yang kadang tak pernah aku pikirkan. Hingga akhirnya, seorang lelaki baru hadir menggantikan kamu. Tapi, kenapa kamu kembali hadir saat Tuhan memberikan harapan baru untukku. Sekarang, aku ragu. Kamu atau dia yang harus kupilih? Kenapa saat merasakan jatuh cinta, aku tak punya tempat untuk membaginya.
Bodoh memang kalau aku harus memikirkan kamu. Lelaki yang tak pernah tahu tentang sakit yang kurasakan. Tapi kalau tak bodoh, bukan cinta namanya.
"Tuhan. Aku berharapa Kau memilihkan lelaki mana yang pantas untukku. Sebab aku tahu, Engkau tak pernah salah dalam memilihkan siapa yang tepat untuk aku."
Memang benar, cinta adalah cara Tuhan mengisi hati dengan hal-hal yang kadang tak pernah aku pikirkan. Hingga akhirnya, seorang lelaki baru hadir menggantikan kamu. Tapi, kenapa kamu kembali hadir saat Tuhan memberikan harapan baru untukku. Sekarang, aku ragu. Kamu atau dia yang harus kupilih? Kenapa saat merasakan jatuh cinta, aku tak punya tempat untuk membaginya.
Bodoh memang kalau aku harus memikirkan kamu. Lelaki yang tak pernah tahu tentang sakit yang kurasakan. Tapi kalau tak bodoh, bukan cinta namanya.
"Tuhan. Aku berharapa Kau memilihkan lelaki mana yang pantas untukku. Sebab aku tahu, Engkau tak pernah salah dalam memilihkan siapa yang tepat untuk aku."
~ ~ ~
Ok, kali ini aku bakalan bahas sebuah
novel teenlit romance yang berjudul Origami Hati. Sebagai pemuda Medan
dan Medan itu bagian dari Sumatera Utara dan Sumatera Utara itu bagian dari
Sumatera, saya sangat mencari sebuah novel yang ber-setting Sumatera.
Mulai
dari Sabang yang sangat cantik, terus berlaju ke Danau Toba yang melegenda dan
begitu besar untuk diceritakan, dilanjut dengan panorama Bukittinggi yang kata
mereka seru, dilanjut dengan perkembangan kota Pekanbaru, romantisnya jembatan
Ampera, sampai mungkin perpisahan yang terjadi di Lampung yang harus berlanjut
ke pulau Jawa.
Bang
Boy—seorang pemuda Padang dan merupakan tetangga provinsi sebelah—ini baru aku
kenal dari novel Origami Hati. Ia berhasil membuat saya menemukan harta karun—membaca
novel berlatar Sumatera, khusunya Padang yang begitu indah alamnya. Sehingga
kita benar-benar berasa di Padang.
Di dalam novel Origami Hati, terdapat
.... *buka novel Origami Hati*
Bercerita banyak tokoh, di antaranya:
Aruna: Perempuan galau, setia, tegar.
Haga: Ganteng, sih. Tapi kalau gak setia
apa gunanya?
Oliv: Selingkuhan Haga—tapi itu gak
penting! Huh *Masih kesal sama tokoh Haga dan Oliv*
Citra: Sahabat Aruna paling baik. Asal ada
apa-apa—misalnya Aruna lagi sedih—Citra yang menyelesaikan masalahnya dengan
kata-katanya. Misalnya gini:
“Run. Kadang kita harus berani memutuskan untuk jatuh
cinta pada orang baru agar kita tak menjadi sesuatu yang terjebak dalam masa
lalu. Jangan bermain dengan hatimu, nanti dia patah, dan lebih parah.”
—Citra (Origami Hati halaman 101)
Bagas: Ah, lelaki ini memang unik. Penyuka
senja dan romantis. Beda dengan lelaki lainnya. Dia pernah bilang pada Aruna
kalau:
“... Saya harus pergi, ada senja yang menunggu saya di
sana. Satu hal yang harus kamu tahu, kenangan tak perlu kamu hilangkan, karena
ia akan selalu pulang bersama ingatan. Meski kadang ia datang pada waktu yang
tak seharusnya.”
—Bagas (Origami Hati halaman 36)
Tuh
kan, Bagas orangnya memang romantis.
Putri: Ketua redaksi Koran
Ganto—koran kampus, berjilbab, orangnya tegar, lebih memilih untuk diam-diam
suka dan selalu menunggu. Nih, bukti Putri selalu menunggu:
“Semoga
nanti kamu tahu, akulah orang yang menungguimu.”
—Putri (Origami Hati halaman 76)
Nenek Aruna: Seorang nenek Aruna—yang
tidak diceritakan pasti siapa namanya—yang penyabar, selalu bisa menenangkan
Aruna. Setidaknya mirip-mirip sifatnya seperti Citra. Paling gak tahan sama
kalimat si Nenek yang begini:
“Aruna, kamu harus bisa menetapkan hati. Kadang kita
ingin memiliki semuanya. Tapi sebenarnya, kita hanya butuh seseorang yang bisa
membuat kita merasa nyaman. Seseorang yang rela menyembunyikan sedihnya agar
kita tak sedih. Jika rasa kamu itu cinta, maka pertahanknlah ia. Jika kamu rasa
itu bukan cinta, ada baiknya lepaskanlah selepas-lepasnya. Tak baik menahan
hati seseorang di hatimu, jika saya kamu tak bisa mencintainya sepenuh hati.”
—Nenek Aruna (Origami Hati halaman
202)
Duh! Si Nenek melebihin dokter cinta ya. Bijak banget
kata-katanya. *cuuuuk!*
Semua
cerita di sini dipaparkan agar kita bisa menikmati mencintai seseorang dengan
nyaman. Memang, Bang Boy menyadarkan pembaca—termasuk aku—agar kita mencintai
orang yang benar-benar membuat kita senang. Apalah arti mencintai orang dengan
perasaan terpaksa?
Dari
sini, BangBoy juga menceramahi kita untuk selalu ikhlas dari sosok Bagas.
“Kamu tahu, kadang saat kita jatuh cinta, kita terlalu
memaksa orang yang kita cintai hanya mencintai kita. Padahal setiap orang punya
masa lalu. Apakah artinya aku hidup denganmu nanti, sedangkan masa lalumu masih
hidup di hatinya. Karena bagiku, mencintai seseorang tak perlu meminta ia
melupakan masa lalunya.”
—Bagas (Origami Hati halaman 199)
Bang
Boy juga berhasil membuat para pembaca—khusunya kaum Hawa—untuk ngebet jadi
pacarnya Bagas. Buat kamu yang pengen pacaran sama Bagas, gimana kalau pacaran
sama Bang Boy aja? *dijitak sama Bang Boy*
Akhirnya,
aku sudahi kegiatan menulisku yang tidak sama sekali kusadari. Aku takut mata
kamu sakit bacanya. Tapi, sebelum udahan, baca dulu yang satu ini:
“Kamu tak usah mengikuti kegilaanku. Jika kamu lelah,
kamu boleh istirahat. Aku akan terus menungguimu. Bukankah cinta harusnya
seperti itu. Saling menguatkan saat satu di antara kita mulai lemah. Bukan
meninggalkan dan mencari yang baru.”
—Bagas *lagi-lagi Bagas* (Origami
Hati halaman 158)
Pesan Buat Kamu:
Dianjurkan untuk mengikuti dan bilang
sama pacarnya kalau cinta itu harus menguatkan saat satu di antara kita mulai
lemah. Bukan meninggalkan dan mencari yang baru alias gonta ganti pacar dan
brengseknya selingkuh!
~ ~ ~
Kisah yang mengandung pendidikan dan itu benar!!
BalasHapusYap, bener banget! :)
Hapus