Salma, Gadis yang Tak Biasa


“Salma, hidup sangat singkat. Belajarlah dari masa lalu. Apa yang sudah lewat tidak dapat kamu perbaiki, tapi kamu dapat memperbaiki jalan di depanmu.”
—Nusa, Miss Jutek halaman 21

Hari Minggu ini, genap sudah saya habiskan untuk di rumah. Tentu saja hari Minggu ini hanya satu indera yang banyak bergerak, yaitu mata. Akhirnya, setelah lama sudah tidak baca novel lagi, alhamdulillah hari Minggu ini lagi kosong dan lagi gak mau ngerjain apa-apa. Bahkan PR Kimia yang awalnya pengin dikerjain tadi pun saya tinggalkan gara-gara baca novel ini.

Mulai dari pagi, sampai malam saya habiskan membaca kisah rumit Miss Jutek—by the way, saya rada sedih melihat progres baca saya yang makin hari makin lamban. Walau lamban, tapi saya benar-benar hanyut dibawa oleh Mbak Yennie menyelami kisah Salma Dirga. Dan jujur, setelah baca novel ini, saya langsung memberi bintang di Goodreads dan langsung menulis review ini setelahnya.

Novel ini adalah edisi revisi yang sebelumnya sudah pernah diterbitkan di tahun 2004. Sudah satu dekade memang. Tapi, edisi revisinya ini membuat kalau novel ini tidak terkesan sangat jadul, sebab Mbak Yennie juga memaparkan bagaimana karakternya mengirimkan BBM sesuai dengan perkembangan zaman sekarang.

Selain itu,untuk cover-nya sendiri saya suka, sebab benar-benar Salma-lah yang muncul di sana. Tokoh Salma yang tomboi, berambut pendek, tinggi, sepatu bot-nya, hingga tato di lehernya pun lengkap. Lagi-lagi, selamat buat Mbak Yennie yang sudah membuat ilustrasi Salma yang sangat detail.

Saya rasa, teknik Mbak Yennie dalam membuat page turner berbeda dengan penulis lain. Honestly, saya baca Miss Jutek terus-terusan sebab ada karakter Salma yang kuat. Walau dipertengahannya bagiku karaktenrya menjadi labil, tapi pada akhirnya saat ia berubah, karakter Salma jadi sangat manis.

Juga karena karakternyalah yang membuat konflik bermunculan. Konflik langsung muncul ketika Mbak Yennie memaparkan masa lalu Salma yang kelam, kemudian ia ingin berbalas dendam. Juga pada akhirnya, Mbak Yennie langsung menyuruh kita untuk bangun, bahwa karakter yang tidak kita duga-duga sebelumnya adalah penjahat.

Saya rasa cukup. Itu saja yang ingin saya katakan. Sekali lagi, terima kasih buat Mbak Yennie atas karyanya yang menemani satu hari Minggu penuh saya. Dan saya masih ingin baca, bagaimana nanti kalau sosok Salma kembali hancur. Membaca ambisi Mbak Yennie yang akan membangkrutkan Salma, saya menyimpan berharap kalau novel ini ada sekuelnya.

Dan lihat, ini hampir jam sebelas malam dan besok hari Senin. Saya harus segera tidur kalau tidak ingin molor berdiri saat upacara besok!

“Kita memang tidak dapat memiliki semua yang kita inginkan. Ada kalanya melepaskan adalah jalan yang paling baik.”
—Clara, Miss Jutek halaman 273

~ ~ ~

Judul Buku: Miss Jutek
Penulis: Yennie T. Hardiwidjaja
Penerbit: Gramdia Pustaka Utama
No. ISBN: 978 602 03 1175 3

2 komentar: