Suatu Hari Terinspirasi dari KBA Cengkeh Turi

Perjalanan dari Medan memakan waktu sekitar satu setengah jam untuk sampai ke kampung ini. Sambutan hangat dari para penduduk sekitar membuat saya tersenyum. Iringan drum band dari murid SDN 028067 tentunya mereflekkan tangan ini untuk membidik gambar mereka. Ternyata acaranya sudah mulai.

 

Kampung ini keren. Canggih. Begitu pikirku.


Terletak di Kecamatan Binjai utara, Kampung Bestari Astra yang satu ini membuka wawasan banyak orang kalau tak semua yang namanya kampung itu suatu daerah tertinggal ataupun perspektif awam lainnya. Kampung ini memberikan banyak inspirasi dan tentunya bisa menjadi contoh bagi warga Indonesia. Itu juga yang membuat kampung ini tergolong Kampung Berseri Astra Produktif dikarenakan mampu menjadi pusat pembelajaran. Selain itu, kampung ini juga mampu memenuhi kebutuhan sendiri dengan kegiatan produktif untuk meningkatkan kualitas hidup melalui empat pilar di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.

Warga Kampung Bestari Astra (KBA) Cengkeh Turi
Penampilan drum band dari para murid SDN 028067

Dari pagi hingga siang saya berkeliling-keliling di kampung ini, menjelajah keempat pilar yang digalakkan di sana. Sungguh sangat menginspirasi dan tentunya menambah pengetahuan saya. Warganya pun juga ramah. Mengunjungi ke semua pilar yang ada di KBA Cengkeh Turi membuat memori ponsel saya mendapatkan banyak oleh-oleh berupa foto yang menarik. Tentunya mereka semua tidak keberatan untuk saya dokumentasikan. Pastinya pun ini bakal menjadi hal yang bermanfaat sekaligus menginspirasi saya ke depannya.

Foto bersama beberapa murid SDN 028067

Suatu Siang di 2019

Awal Juni 2019, saya berkesempatan mengikuti diskusi tentang bagaimana caranya kita membuat lingkungan menjadi lebih baik. Siang hari yang sebenarnya mengundang kantuk justru menjadikan saya bersemangat karena topik yang dibahas begitu seru.

Salah satu topik yang menarik adalah bagaimana kita bisa mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Kembali saya teringat dengan program Bank Sampah yang ada di SDN 028067 Cengkeh Turi. Dari Bank Sampah ini juga diolah menjadi pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman.

Bank Sampah yang ada di SDN 028067

Tidak hanya itu, siswa-siswinya pun sangat terampil sekali dalam mengolah sampah ataupun barang bekas menjadi barang yang bermanfaat. Sangat kreatif. Barang-barang tersebut pun bisa dipakai atau menjadi barang pajangan yang estetik. 

Beberapa kerajinan dari barang bekas yang dibuat oleh siswa-siswi SDN 028067
 

Terinspirasi dari sana, saya pun menggagas suatu ide gerakan Ubah Sampah Jadi Faedah. Saya pun mendemonstrasikannya dengan berbagai macam infografis dan cara-cara kreatif dalam mengelola sampah agar bisa menjadi sesuatu yang lebih berfaedah.



Siang hari itu sangat seru sekali, hingga adzan Ashar bisa menyadarkan kami kalau sudah cukup lama berdiskusi hingga sore pun tiba. Saatnya istirahat dan sholat sejenak, setelahnya baru melanjutkan agenda kami masing-masing.


Suatu Malam di 2020

Sepulang kerja, saya singgah ke salah satu rumah rekan kerja saya saat malam hari di pertengahan Oktober 2020. Tampak pekarangannya yang ditanami tanaman hidroponik. Hobi ini sebenarnya baru setengah tahun digelutinya. Saat pandemi Covid-19 mengharuskan kita banyak beraktivitas di rumah, teman saya yang satu ini pun mulai menggiati bercocok tanam dengan media pipa.

 

Langsung teringat pada KBA Cengkeh Turi yang dari dua tahun silam sudah giat-giatnya berhidroponik. Kegiatan bercocok tanam yang sedang menjadi tren masyarakat urban ini ternyata sudah lama digalakkan oleh warga KBA Cengkeh Turi. Tentunya ini menjadi inspirasi banyak orang yang akan bercocok tanam karena tidak memerlukan lahan luas dan tentunya sangat praktis.


Beberapa tanaman hidroponik yang terdapat di KBA Cengkeh Turi

Tidak hanya itu, saya juga kagum akan konsep Apotek Hidup yang ada di kampung ini. Rasanya sangat unik, dan sepertinya belum terlalu banyak Apotek Hidup di Indonesia. Konsepnya sendiri berupa taman yang berisikan ragam tanaman yang berkhasiat dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Kata Ibu Sri Arita—selaku ketua Pilar Lingkungan Hidup KBA Cengkeh Turi—ada sekitar 39 jenis tanaman yang ada di sana, seperti daun ambeien, bangle, kumis kucing, daun piru, daun betadine, daun suji, daun sirih, dan berbagai jenis lainnya. Apabila ada warga yang sakit, bisa saja mengambil tanaman ini secara cuma-cuma untuk menyembuhkan penyakitnya.

Ibu Sri memberitahu beberapa tanaman yang ada di Apotek Hidup KBA Cengkeh Turi
 

Misalnya, jika kamu terluka kamu bisa memanfaatkan getah dari daun betadine. Atau bagi yang punya penyakit ambeian, kamu bisa merebus dua gelas air yang dicampur dengan 10 gram daun ambeien, kemudian diminum setiap hari. Tentunya menarik sekali bukan, mengatasi penyakit dengan yang herbal? Sudah semestinya juga Apotek Hidup ini dikembangkan diberbagai daerah, mengingat situasi pandemi yang mengharuskan kita untuk memperkuat imunitas. Dengan adanya tanaman temulawak ataupun tanaman herbal yang bisa menguatkan imun yang ada di Apotek Hidup, tentunya warga tidak perlu repot-repot untuk menjaga imunitas tubuhnya dengan mengonsumsi tanaman tersebut.

Daun Piru, salah satu tanaman berkhasiat yang ada di Apotek Hidup
 

Pandemi Covid-19 ini juga membuat banyak masyarakat yang kehilangan pekerjanya. Tentunya perlu digalakkan UMKM yang ada di Indonesia agar masyarakat bisa lebih mandiri dalam menyambung hidup. Saya pun jadi teringat akan kegiatan UMKM yang sudah sejak lama ada di KBA Cengkeh Turi. Dari Ibu Siti Nurbaya Sianturi yang sudah banyak menginspirasi warga sekitar untuk berwirausaha.

Ibu Siti, sosok inspirasi bagi warga untuk berwirausaha
 

Kerajinan tangan yang diproduksi oleh Ibu Siti tentunya sangatlah cantik dan berguna. Ini terbukti dengan sudah banyak hasil kerajinannya yang diekspor keluar negeri. Warga di sana pun menjadi lebih bersemangat untuk berwirausaha dengan membuat berbagai keranjinan tangan barang pakai ataupun hiasan. Tidak sampai di situ, Ibu Siti juga mengajarkan bagaimana cara memasarkan produk yang baik melalui sosial media. Karena usahanya ini pun, Ibu Siti sudah banyak mendapatkan banyak penghargaan dan tentunya menjadi panutan bagi warga sekitar.


Beberapa hasil kerajinan tangan yang siap untuk dijual
 

Ada begitu banyak program-program KBA Cengekeh Turi yang bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia. Ibu Sri, Ibu Siti, dan semua warga KBA Cengkeh Turi sudah berhasil menjadi panutan untuk Indonesia yang lebih maju. Kedepannya semoga banyak terlahir inovasi dari semua permasalahan yang ada di Indonesia. Dengan begitu, tentunya kita semua akan menjadi sejahtera dan dipandang baik oleh masyarakat global.

1 komentar:

  1. Wah, acara nya seru sekali. Btw, di medan sd negeri nya punya akhiran nomor yang panjang yah.. berbeda dengan di jakarta

    BalasHapus