31.536.000 Detik yang Berkisah

Entah kenapa, saat tadi pagi bangun tidur, aku ngidam bubur sagu. Mungkin aku hanya ingin makan yang kenyal-kenyal hari ini. Maka dari itu, langsung saja siap sholat shubuh langsung kuambil barang-barang yang dibutuhkan.

Pertama sekali, aku akan membuat larutan gula. Kucincang-cincang gula aren sebanyak yang kubutuhkan. Setelah sampai dipotongan terakhir, ada nafsu akan mengecapnya sekali saja. Dan kamu pasti tahu, rasanya manis.

Tapi, aku baru ingat kalau sekarang sedang berada di penghujung tahun. Tahun 2014. Tapi sayang, ini tidaklah semanis yang kukira. Rasanya hambar, tapi ada pahit di setiap gigitan 2014.

Aku tersenyum, kembali kucomot gula aren yang sudah kuiris. Rasanya tidak berubah. Tetaplah manis. Mungkin, rasa manis gula aren dipenghujung tahun ini cukup mengobati 12 bulan yang lalu yang terasa hambar.

Mulai dari bulan Januari 2014 kemarin, aku tersenyum begitu mendengar kalau tahun ini adalah tahun Kuda. Apa kamu tahu, kalau di tahun Kuda ini ada banyak shio yang akan beruntung. Satu di antara shio itu ialah shio macan, shio jatahku. Selanjutnya, pada bulan itu aku langsung memasang harapan-harapan yang kuinginkan. Di antaranya adalah menjadi novelis. Tahun ini novel perdana harus terbit. Tahun ini pokoknya aku harus punya novel sendiri.

Dari sini saya yakin, novelku yang kuikutkan pada suatu lomba menulis novel November 2013 lalu bakalan menang. Aku yakin dengan seyakin-yakinnya. Mungkin, kalau novel itu kelak menjadi juara, bisa saja tahun ini akan menjadi tahun pertama kalinya novelku terbit.

Tapi, semua itu tidak sesuai dengan persepsiku. Baru awal tahun saja aku mendapatkan hal yang apes. Ya, mungkin kamu sudah bisa menebak, kalau novelku tidak menang. Akhirnya, aku banting stir, langsung kirim ke penerbit lain dan tidak mau menyerah.

Selanjutnya, hari demi hari di bulan Januari mampu membuat keadaan berubah menjadi Februari 2014. Kejadian yang tidak mengenakkan di awal tahun tadi kujadikan sebagai acuan untuk 11 bulan kedepan yang pasti bahagia. Selamat Ulang Tahun, Buya. 17 Februari ini akhirnya Buya bertambah tua juga ya. Semoga walau Buya bertambah tua, umur Buya juga panjang.

Kemudian, saat Maret 2014. Saat-saat rasa hambar dihidupku mulai beraksi. Rasanya libur sekolah yang lumayan panjang sangat monoton bila dilahap di rumah saja. Sudah lama aku tidak menginjakkan kaki di suatu daerah di luar Medan ini. Ah, sudahlah. Ngomong-ngomong, selamat berkepala dua ya Bang Hafiz. Semoga TA-nya lancar.

Masuk ke Bulan April 2014, dimana aku mendapat sedikit tamparan keras. Kejadiannya memang tidak di saat April Mop, tapi kejadian ini lebih menyebalkan daripada April Mop. Kamu tahu kejadian itu apa? Langsung saja kuberi tahu, kejadian itu terulang kembali. Naskah novelku tidak diterima untuk kedua kalinya. Sempat juga ingin berhenti untuk menjadi novelis karena benar-benar lelah dan tidak terima kalau naskah sudah di tolak. Tapi, aku kembali ingat kepada J.K. Rowling saat naskah Harry Potter selalu ditolak penerbit karena tidak masuk akal, sampai akhirnya diterima dan novelnya laku keras. Mungkin, aku harus lebih bersemnagat dan terus mencoba hingga akhirnya aku bisa sukses seperti J.K. Rowling. Di saat aku sedang jatuh pun aku masih sempat bermimpi.

Terus, sampai di Mei 2014. Hidupku kembali terasa hambar. Saat kemarin April 2014 ada kejadian pahit, kini hidupku menjadi hambar kembali. Oh iya, Mei 2014 ini sempat perdananya ikut suatu komunitas, yaitu Blogger Medan Comunity. Yah, waktu itu sempat nyinggung banyak tentang Blogger Medan di Blog ini. Jadi, kalau tak usah disinggung lagi ya. Entar kalau disinggung terus-terusan, member yang lain bakalan marah samaku.

Yang jelas, beruntung rasanya bisa berkenalan dengan orang-orang kece di Blogger Medan. Dari situ juga dapat banyak pengarahan tentang Blog, juga jadi bertambah orang yang nilai cerpen Nikmal di Blog.

Sekarang sudah sampai Juni 2014. Bulan ini bisa menjadi bulan yang istimewa bagiku. Bulan ini, alhamdulillah Allah SWT ngasi Nikmal umur enam belas tahun. Gak terasa ya, udah lama juga diriku hidup di dunia ini. Tahun ini merupakan tahun pemecah rekor yang mengucapkan ulang tahun paling sedikit di antara tahun-tahun sebelumnya. Memang, akunya juga sih yang menutup rapat-rapat kalau 16 Juni yang lalu aku berulang tahun. Pada hasilnya, hanya keluargaku saja yang mengucapkan selamat ulang tahun, teman kelasku yang mengucapkan happy birthday, dan teman masa SMP-ku yang mengucapkan selamat hari milad. Selebihnya teman-teman di Facebook karena mungkin dapat notification dan teman-teman di Twitter karena waktu itu ada yang mengucapkan ulang tahun via Tweet. Ah, sudahlah tidak apa-apa. Yang jelas, walaupun sedikit tapi doa yang dilontarkan itu sangat bermakna untuk hidupku. Terima kasih semuanya. Walau ulang tahun ini terasa hambar juga, tapi aku tetap mensyukurinya. Oh iya, akhir Juni ini sudah memasuki bulan Ramadhan. Sekali lagi, masih terucap alhamdulillah karena bisa berjumpa dengan bulan penuh berkah di tahun ini.

Saat Juli 2014, dua orang di rumah berulang tahun. Pertama kali, selamat ulang tahun buat Ummi ditanggal 11 Juli dan selamat ulang tahun buat Bang Nizam ditanggal 17 Juli. Doa yang terbaik selalu terucap dari bibirku. Di bulan Juli ini adalah awal ajaran baru. Walau berpuasa, tapi tidak ada salahnya kan untuk beraktivitas dan kembali bersekolah. Dan bulan Juli ini, aku mencoba untuk mengirim naskah novel yang baru yang beberapa bulan yang lalu sudah mulai dikerjakan. Bulan ini juga rasanya senang, apalagi banyak yang ngajakin buka bersama. Ya, tahu sendirilah kalau buka bersama itu seperti apa. Pastilah sangat seru. Setidaknya bulan ini tidaklah sehambar bulan-bulan lalu. Saat di akhir Juli 2014, akhirnya sampai juga pada hari kemenangan. Alhamdulillah, akhirnya diriku suci kembali dengan meminta maaf kepada kerabatku. Sempat nangis juga kemarin waktu minta maaf sama Ummi dan Buya.

Masuk ke Agustus 2014, hari-hari yang melelahkan. Tahun ini adalah tahun pertama bagi sekolahku untuk menerapkan kurikulum 2013. Memang ketinggalan satu tahun, tapi tetap saja kurikulum 2013 memang melelahkan. Selain menambah beberapa pelajaran, kurikulum 2013 juga menyebabkan lama pulang. Dari Senin sampai Sabtu harus pulang lama. Apalagi waktu minggu ketiga, kebetulan 17 Agustus tepat di hari Minggu. Bahkan, saat hari Senin sampai Sabtu sudah lelah, Minggu pun harus datang ke sekolah untuk upacara. Agustus 2014 benar-benar bulan yang membosankan. Belajar-belajar-belajar.

Saat masuk bulan September 2014, seakan-akan ada lagi tamparan. Ya, kamu tahu sendirilah kalau naskah novel saya tidak diterima. Ah, benar-benar pahit sekali 2014 ini. Akhirnya, saya tetap tidak mau menyerah dan mengirim kembali ke penerbit yang lain. Sudah September 2014, tapi tidak ada kemajuan dalam dunia kepenulisan. Sudahlah, tetap berusaha dan kukirim lagi naskah yang ditolak itu.

Hampir lupa, kepada Kak Dana selamat ulang tahun yang ke-23 ya. Kak Dana memang kakak paling kece. Semoga kakak cepat lulus kuliahnya, ya. Terus, kalau entar udah dipanggil kerja sama BKD, jangan lupa kalau gaji PNS-nya cair, bagi-bagi samaku ya. Oh iya, kapan Kakak nikah?

Lanjut ke Oktober 2014, bulan ini kembali menjadi terasa hambar. Lagi-lagi aku harus mengatakan kata-kata “Ah, Sudahlah” dengan kehidupan yang terasa hambar ini. Semakin hari pelajaran sekolah semakin susah. Tapi tidak apa. Justru semakin bersemangat, walau ujung-ujungnya tepar juga. Sampai kemarin juga sempat ngedrop dan tensi jadi rendah banget.

Masuk ke bulan November 2014, hampir ke puncak dari tahun ini. Aku baru nyadar kalau teman sekelasku benci terhadap diriku. Ada dua orang pula itu. Alasannya katanya Nikmal yang kelas satu dengan kelas dua sudah berbeda. Biarlah situ. Aku sih menganggap mereka benci kepadaku karena ada rasa iri dari diri mereka. Ya, gak masalah sih mau aku dibenci atau tidak. Toh, dengan aku dibenci berarti aku tidak harus memikirkan orang yang membenciku. Masih banyak yang sayang samaku, tapi terkadang aku tidak memikirkan mereka. Sudahlah, tidak usah dipikirkan orang yang membenciku. Fokus saja kepada orang yang sayang terhadap diriku. Tapi, mereka betul-betul labil. Katanya benci kepadaku, eh aku kok masih dicakapinya. Gak konsisten banget kan. Buat Mia, happy birthday ya, dek. Di tanggal 8 November, kamu udah 9 tahun aja ya. Cepat besar ya, dek. Rajin-rajin belajar dan makin cantik ya. Jangan suka nyeselin lagi, ok?

Akhirnya sampai juga pada penghujung tahun ini, Desember 2014. Rasanya Desember ini sedikit manis. Saat Ujian Semester berlangsung dan para siswa mendapat jatah pulang cepat, banyak kegiatanku bersama kawan-kawan dekatku dimanfaatkan dengan kegiatan yang menyenangkan. Mulai dari jalan-jalan dan macam-macam. Kembali aku menemukan rutinitas yang menyenangkan saat dulu. Sampai saat bagi rapor, alhamdulillah hasilnya memuaskan. Walau liburan tidak kemana-mana, sebab Kak Dana masih sibuk dengan kuliahnya. Memang, dikeluargaku kalau mau pergi berlibur harus bersama-sama. Jadi, kalau Kak Dana masih kuliah dan gak bisa pergi, jadi semuanya gak usah pergi dulu. Tapi tidak apa. Kembali lagi menghadapi liburan yang terasa hambar.
Akhirnya sampai juga pada hari ini di penghujung tahun. Ngomong-ngomong, kenyalnya bubur sagu mampu menghibur tenggorokanku. Manisnya gula aren bercampur dengan santan yang membuat gurih menambah cita rasa yang luar biasa. Oh ya, tahun baru kali ini dirayakan di rumah saja. Nanti bakalan makan lontong sayur. Entah kenapa Ummi lagi pengen makan itu. Ah, kembali teringat masa-masa lebaran.

Itulah tadi cerita selama 31.536.000 detik yang berkisah. Setiap detik itu akhirnya membentuk satu menit dari setiap enam puluh detik dan terkumpul sebanyak 525.600 menit. Kemudian, dari setiap menit itu akhirnya membentuk satu jam dari setiap enam puluh menit sekali dan terkumpul sebanyak 8.760 jam. Setiap jam membentuk satu hari dari setiap dua puluh empat jam sekali dan terkumpul sebanyak 365 hari. Kemudian, dari hari-hari itu terbentuk menjadi beberapa minggu, dan setiap empat minggu terdapat pergantian bulan sebanyak 12 bulan. Mulai dari Januari hingga Desember yang tadi diceritakan, hingga membentuk 1 tahun yang tidak mengenakkan.

Tahun 2014 akan berakhir beberapa jam lagi. Aku senang untuk meninggalkannya. Rasanya tahun ini adalah tahun terpahit dalam hidupku. Ah, akhirnya beberapa jam lagi semuanya berakhir. Mungkin, ini adalah rangkumanku dalam setahun. Mungkin, ini adalah sisi lain dariku. Di saat orang berkata aku seperti tidak ada beban, sungguh sebenarnya itu semua kupendam. Dan kini rasanya merasa puas sendiri ketika meluapkan semuanya dalam bentuk tulisan ini.

Selamat tinggal 2014, biarlah kau menjadi masa laluku yang sangat menyakitkan. Disaat aku sering bermimpi, dan mimpi itu tak kau kabulkan. Aku tidak akan menyalahkanmu. Sekali lagi, good bye 2014. Maaf, aku terlalu banyak meminta kepadamu. Dan aku juga akan memaafkanmu, walau hari-hariku ditahunmu terasa hambar.


8 komentar:

  1. Semoga tahun depan lebih berwarna yah, Dan semoga resolusi untuk tahun depan bisa tercapai semua. Amiinn

    BalasHapus
  2. novel, semangat. tidak ada yang seinstan masak mie instan, selagi nunggu novel disetujui buat yang baru juga nikmal. abang malah selalu stuck mau mulai nulis dari mana, oke abang harus belajar banyak dari nikmal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bang atas nasihatnya. Memang ada betulnya perkataan Abang.

      kalau nau belajar, bayar ya :)

      Hapus
  3. yang membuat kehidupan kita itu memiliki cita rasa adalah kita nikmal, jangan terlalu sedih kalau selama setahun ini terasa hambar. tetap tersenyum dan ceria XD
    laporan praktikum aku juga bolak-balik di tolak dan aku tetep stay cool. *eh kok malah curhat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya tetap tersenyum kok Mbak. terkadang, sering nyanyi Aku Ra Popo buat ngibur hati juga.

      By the way, jangan pernah nyerah ya Mbak iyah buat ngumpul laporan praktikumnya :)

      Hapus
  4. wah menarik ya tahun 2014 bagi bang nikmal :D , semoga 2015 makin menarik ya bang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini nih, ciri-ciri blogger yang asal comment. Udah jelas-jelas di atas dibilang sangat menyakitkan, eh masih aja dibilang menarik. Entah apanya pun yang menarik.

      Tapi, ngomong-ngomong, cuman mau bilang "Aamiin" ajalah ya udah didoain 2015 jadi semakin menarik.

      Sumpah, ini sedikit ngekeh, Bang. :D

      Hapus