3 Tips Merangkul Penyebar Hoax


Mungkin kamu sering mengeluh saat menemukan berita hoax di grup chat keluarga. Grup yang awal tujuannya dibuat untuk memudahkan dalam menjalin silaturahmi malah menjadi suatu ajang penyebar kebohongan. Sebal? Ya pastilah kan. Terkadang ada niat kita untuk meninggalkan grup chat tersebut.

Eits, tunggu dulu. Santai ajalah.

Bayangin deh, seandainya kamu menyerah dan memutuskan untuk keluar dari grup chat, otomatis anggota keluargamu yang menyebarkan hoax kemungkinan besar akan terus menyebarkan kebohongan. Harusnya kita sebagai anggota keluarga yang baik (ceilah) justru mampu membuat mereka berubah. Nah, bagaimana caranya? Berikut akan dipaparkan bagaimana cara yang tepat menanggapi penyebar berita hoax.

Pertama, Evaluasi
Kamu evaluasi sedalam-dalamnya, apakah memang berita itu hoax, siapa pembuat beritanya, dan sebagainya. Setelah dipastikan berita itu benar-benar hoax lanjut ke langkah kedua.

Kedua, Sadarkan melalui Pendekatan
Beritahulah si penyebar hoax bahwa apa yang disebarnya tidaklah benar. Sampaikanlah baik-baik padanya. Beritahu fakta-fakta yang benar yang telah kamu temukan dibalik kebohongan berita yang disebarnya. Omongilah baik-baik. Gak perlu berseteru. Mungkin bisa jadi ada diskusi yang muncul tentang berita tersebut, tapi diskusikanlah baik-baik.

Ketiga, Ingatkan Ulang
Jangan lupa untuk menyampaikan kepadanya agar tetap waspada dan menyaring berita hoax. Nah, setelah penyebar hoax sadar akan kesalahannya, sampaikan tips-tips atau cara memfilter berita yang baik. Otomatis setelah ini ia akan lebih berhati-hati dan bisa jadi ia lebih sering menyebar konten-konten positif dan tentunya tidaklah hoax.

Jadi, mulai dari sekarang jangan pernah menghakimi atau bahkan kamu meninggalkan orang-orang yang menyebar hoax. Mari rangkul mereka agar mereka berubah menjadi lebih baik.

Tulisan ini pertama kali diterbitkan di muda.dutadamai.id. Ilustrasi oleh Junifer Tobing.

2 komentar: