Mengapit Masa Lalu


Aku begitu miris ketika mengetahui kalau progres membaca dan menulisku belakangan ini sangat santai. Ah, tidak. Mungkin tidak santai. Tapi, terlalu lambat. Mungkin aku terlalu sibuk. Atau lelah. Ck, entahlah.

Seperti novel ini, padahal Walking After You adalah novel yang ditulis oleh satu dari dua penulis favoritku, yaitu Mbak Windry Ramadhina. Tapi sayang, entah kenapa novel yang satu ini aku hampir menghabiskan satu bulan untuk meyelesaikannya.

Sebenarnya, mungkin postingan ini tidak bakalan ada. Tapi, mengingat Blog ini sudah sedikit sepi. Mengingat aku jarang me-review novel lagi di Blog ini. Jadi sepertinya tidak salah untuk me-review novel kembali seperti dulu.

Sudah, rasanya sudah cukup untuk membuka obrolan baru di Blog sepi seperti ini. Sekarang langsung saja aku akan me-review novel yang baru beberapa hari lalu sebenarnya sudah siap kubaca, tapi sekarang aku baru sempat untuk me-review-nya.

Awalnya, melihat Mbak Windry ngeluarin novel baru itu rasanya senang sekali. Tapi, aku sempat bertanya-tanya kepada Mbak Windry, kenapa novelnya kali ini berjudul lebih dari satu kata? Bukankah sebelumnya novel-novel Mbak Windry memiliki hanya satu kata di judulnya?

Mungkin Mbak Windry punya alasan tersendiri untuk itu. Jadi, untuk apa dipermasalahkan.

Bagiku, cover-nya sedikit mainstream. Ya, jujur kukatakan kalau aku kurang suka melihat kopi di cover-nya. Hei, aku memang tidak penikmat kopi, tapi bukan berarti aku membenci gambar kopi. Kuakui, bukankah sudah banyak novel yang memiliki cover kopi? Tapi, untuk macaron birunya aku suka. Mungkin, faktor aku penyuka biru maka aku menyukai macaron-nya.

Dari segi cerita, jujur kukatakan kalau aku kurang suka dengan cerita Mbak Windry yang satu ini. Rasanya cukup keren, bukan sangat keren seperti karya sebelumnya, yaitu Interlude. Tapi, yang namanya keren tetaplah keren.

Untuk Walking After You sendiri bercerita tentang masa lalu. Alur maju mundurnya sangat keren. Cuman, entah kenapa, pas saat ending-nya sangat ketebak apa yang akan dilakukan An. Mungkin faktor yang buat ketebak ialah saat alur mundur An menonton Jamie’s Great Italian Escape. Eh, Mbak, ngomong-ngomong aku pengen pinjam dong kaset itu. Mbak pasti punya kan? Honestly, aku penyuka negara Italia. Paling suka sama Venice. Penasaran sama suasana Palermo. Aku pengen lihat daerah yang dulunya Islam di Italia lewat perjalanan Jamie Oliver. Boleh, ya, Mbak!

Ah, tapi kamu harus tetap baca karya penulis favoritku yang satu ini. Soalnya, banyak kata-kata yang jleb yang bisa kamu dapatkan. Apalagi, Walking After You mengambil konsep masa lalu. Siapa sih yang tidak punya masa lalu. Bagiku, Mbak Windry mampu menyadarkanku—dan mungkin kamu jika kamu sudah selesai baca novel ini—untuk menerima masa lalu. Ya, diterima-bukan dilupakan.
“Kau tahu tidak, An! Pelangi yang muncul setelah hujan adalah janji alam bahwa masa buruk telah berlalu dan masa depan akan baik-baik saja.”
—Arlet, Walking After You halaman 256




~ ~ ~

Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: Gagas Media
Tebal: 328 halaman
Harga: Rp. 50.000
Terbit: Desember 2014




Tidak ada komentar:

Posting Komentar